Sabtu, 19 November 2016

Mengenal Apa itu Teknologi Bioproses

Mengenal Apa itu Teknologi Bioproses - Teknologi bioproses adalah teknologi yang berkaitan dengan segala operasi dan proses yang memanfaatkan mikroorganisme, baik dalam fasa hidupnya maupun produk-produk enzimnya. Teknologi bioproses merupakan gabungan antara bioteknologi dan teknik kimia. Fermentasi memegang peranan penting dalam bioproses, karena merupakan kunci (proses utama) bagi produksi bahan-bahan yang berbasis biologis.

Bahan-bahan yang diuhasilkan melalui fermentasi merupakan hasil-hasil metabolit sel mikroba, misalnya antibiotik, asam-asam organik, aldehid, alkohol, fussel oil, dan sebagainya. Di samping hasil-hasil metabolit tersebut, fermentasi juga dapat diterapkan untuk menghasilkan biomassa sel mikroba seperti ragi roti (baker yeast) yang digunakan dalam pembuatan roti. Untuk menghasilkan tiap-tiap produk fermentasi di atas dibutuhkan kondisi fermentasi yang berbeda-beda dan jenis mikroba yang bervariasi juga karakteristiknya. Oleh karena itu, diperlukan keadaan lingkungan, substrat (media), serta perlakuan (treatment) yang sesuai sehingga produk yang dihasilkan optimal.

Istilah fermentasi pada mulanya digunakan untuk menunjukkan proses produksi energi dalam sel, seperti pengubahan glukosa menjadi alkohol yang berlangsung secara anaerob. Seiring dengan perkembangan teknologi, definisi fermentasi meluas menjadi semua proses yang melibatkan mikroorganisme untuk menghasilkan suatu produk yang merupakan metabolit primer atau sekunder dalam suatu lingkungan yang dikendalikan.

Prinsip dasar fermentasi:


Contoh fermentasi :
Contoh fermentasi
Contoh fermentasi
Advertisement

loading...



Dalam bidang pangan, fermentasi merupakan kegiatan mikrobia pada bahan pangan sehingga dihasilkan produk yang dikehendaki. Contoh fermentasi di bidang pangan diantaranya adalah pembuatan:

Tempe dengan mikroba Rhizopus oryzae
Kecap dengan mikroba Aspergilus wentii
Yoghurt dengan mikroba Lactobacillus bulgaricus & Steptococcus thermophillus
Nata de coco dengan mikroba Acetobacter xylinum
Bir dengan mikroba Saccharomyces cerevisae
Oncom dengan mikroba Monila sitophyla

Terdapat beberapa alasan manusia melakukan fermentasi terhadap bahan makanan, yakni sebagai berikut:
Pengawetan makanan
Meningkatkan kadar nutrisi bahan makanan
Diversifikasi makanan, rasa, aroma, dan tekstur
Penghilangan antinutrien (zat penghalang absorpsi nutrisi)
Mengurangi waktu memasak dan penggunaan bahan bakar.
Jenis fermentasi dapat dibedakan menjadi dua berdasarkan bahan dan hasil yang dicapai dari fermentasi, yaitu fermentasi alkohol dan fermentasi asam.

a. Fermentasi alkohol
Beberapa organisme seperti khamir (Saccharomyces cereviceae) melakukan fermentasi alkohol. Mikroorganisme ini mengubah glukosa melalui fermentasi menjadi alkohol (etanol) dan karbon dioksida. Satu hal yang unik dari fermentasi alkohol yaitu pada kadar alkohol tertentu khamir akan mati keracunan oleh alkohol yang dihasilkannya.

b. Fermentasi asam
Sama halnya dengan fermentasi alkohol, fermentasi asam dilakukan oleh mikroorganisme. Beberapa mikroorganisme seperti bakteri Lactobacillus acidophilus mampu mengubah glukosa menjadi asam laktat. Adapun bakteri seperti Acetobacter aceti mampu mengubah glukosa menjadi asam asetat (cuka).

Alat utama yang digunakan untuk proses fermentasi adalah bioreaktor atau biasa disebut Fermentor. Fermentor adalah Tangki atau wadah dimana di dalamnya seluruh sel (yaitu mikrobia) mengubah bahan dasar menjadi produk biokimia dengan atau tanpa produk sampingan. Fermontor Sering disebut dengan bioreaktor. Fermentor umumnya dilengkapi dengan pengaduk, saluran aerasi, dan perlengkapan lainnya. Fungsi utama fermentor adalah menyediakan kondisi lingkungan yang cocok bagi mikrobia agar dapat menghasilkan biomassa, enzim, metabolit dan sebagainya.

Silakan baca penjelasan disini ulasan lengkap tentang: Fermentasi Alkohol dan Asam Laktat

Tahapan Proses Fermentasi:

1) Formulasi medium yang akan digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme, baik pada enrichment (pengkayaan) maupun pada proses produksi
2) Sterilisasi medium, fermentor dan perlengkapannya
3) Produksi kultur murni atau campuran yang cukup untuk menginokulasi pada tahap produksi
4) Optimasi produksi pada tahap fermentasi produk dengan kondisi optimum
5) Ekstraksi (pemanenan hasil) dan purifikasi atau pemurnian produk
6) Pembuangan effluen (limbah medium) yang dihasilkan selama produksi.
Materi Menarik Lainnya:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar